Minggu, 15 Maret 2009

Pendekatan pengendalian manajemen

Share on :

Pendekatan pengendalian manajemen

Di akhir tahun 1980an Goold and Campbell (1987) menghasilkan sebuah terobosan di dalam kemampuan manajemen untuk menghasilkan suatu nilai tambah. Berdasarkan Goold et al. (1994) kemampuan untuk menghasilkan nilai tamnah bagi pengendalian manajemen ini dikelompokkan dalam jenis yang berbeda-beda sehingga dinamakan dengan parenting style atau gaya parenting, di mana parenting berarti mekanisme dimana holding company dapat menyeimbangkan pemanfaatan sumber daya guna mengoptimalkan efektivitas unit bisnis. Biasanya gaya parenting ini dibangun berdasarkan kesesuaian visi, analisis SWOT, analisis kematangan portfolio, dan juga kepemilikan saham dalam unit bisnis. 

Dalam gaya parenting ini, perencanaan strategis perusahaan dan kegiatan berkesinambungan sangat diutamakan. Di sisi lain sistem pengendalian manajemen perusahaan dilakukan secara trperinci. Namun dalam hal ini, apa yang menjadi kebutuhan manajemen, terkait dengan sistem pengendalian tersebut, kemungkinan akan berbeda jika dilakukan pada industri tingkat bisnis dibanding dengan tingkat korporat. Dalam hal ini syarat yang dibutuhkan untuk menghasilkan perencanaan dalam koordinasi manajemen secara terus-menerus menjadi lebih sulit pada kelompok korporat secara keseluruhan terkait dengan batasan untuk mengubah gaya parenting. 

Untuk mengetahui seluk beluk tentang gaya parenting dan hubungannya dengan sistem pengendalian manajemen serta penggunaannya dalam menghasilkan nilai tambah maka berdasarkan hasil pengamatan pada kelompok korporatdi Swedia bahwa keberhasilan dari gaya parenting terletak pada karakteristik dalam prinsip keseimbangan manajemen perusahaan, antara sistem pengendalian dengan kebutuhan pada unit bisnis pada kondisi tertentu terkait sistem pengendalian.

Pertumbuhan dari total tingkat pengembalian saham para pemegang saham selama dekade terakhir telah menghasilkan terobosan baru bagaimana perusahaan membuat nilai tambah untuk para pemegang saham. Dalam hal ini terdapat dua konsep yang mendapat perhatian lebih banyak, yaitu strategi perusahaan dan potensial sinergi. Goold and Campbell (1987a, 1998) terkait dengan dua konsep tersebut mengemukakan tentang pentingnya hubungan antara aktivitas perusahaan tingkat unit bisnis dengan kemampuan manajemen perusahaan untuk membuat nilai tambah dengan mendesain sistem perencanaan yang sesuai dan berkesinambungan yang hal ini untuk menunjukkan seberapa penting konsep tersebut terkait dengan pengendalian manajemen.

Berdasarkan pengaruh perencanaan dan pengendalian, parenting style ini dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu strategic planning style, strategic control style, serta financial control style. Dalam strategic planning style, sebuah holding company terlibat secara mendalam dalam penyusunan rencana serta memberikan kejelasan arah pada saat penyusunan strategi bagi unit bisnisnya. 

Dalam strategic control style, pemegang saham perusahaan mendesentralisasikan tanggung jawab membangun perencanaan dan strategi kepada masing-masing unit bisnis, namun menjalankan proses pengendalian yang ketat yang menekankan pada profitabilitas jangka pendek. 

Sementara itu, dalam financial control style, perencanaan didesentralisasi, pemegang saham perusahaan berfokus pada dukungan manajemen perusahaan dan pengendalian finansial. Setiap unit bisnis merupakan entitas yang berdiri sendiri dengan tingkat otonomi yang cukup serta tanggung jawab yang penuh untuk merumuskan strategi dan rencana mereka sendiri. Fase berikutnya adalah pengendalian kinerja. Perlu disusun sistem pengendalian manajemen (management control sistem), yaitu sebuah sistem manajemen perusahaan terintegrasi yang digunakan dalam aktivitas perencanaan dan sesudahnya bagi aktivitas pengukuran, pengendalian, pemantauan, dan auditing


Comments
1 Comments

1 komentar:

komentar. Aries styani dkd (D0f 005 212)
tidak dijelaskan arti fase pengendalian kerja yang ada pada artikel pendekatan pengendalian manajemen.